Alasan Muhadkly Acho Pilih Panti Jompo Jadi Latar Agak Laen 2

1 hour ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Sutradara sekaligus penulis Agak Laen Muhadkly Acho mengambil latar baru saat menggarap sekuel film Indonesia terlaris ketiga tersebut. Jika film pertama berlatar pasar malam, Agak Laen 2 berlatar panti jompo.

Keputusan tersebut ia ambil karena ingin memberikan citra atau gambaran baru kepada griya lansia yang kerap diberikan tone kelam dalam banyak proyek tontonan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Panti jompo menurut kami kayaknya belum pernah ada deh film komedi yang menggunakan main setting itu. Biasanya panti jompo selalu dipotret sebagai tempat yang menyeramkan, kelam, dan gloomy," kata Acho di Jakarta, Kamis (20/11).

"Kali ini kami mau bikin itu jadi tempat yang paling menyala justru di film ini. Jadi seru kayaknya menempatkan mereka berempat ke sebuah panti jompo. Kayaknya akan terjadi benturan komedi banget," tambahnya.

Syuting Agak Laen dilakukan di panti jompo sungguhan, bukan set. Oki Rengga dan Boris Bokir selaku bintang utama film tersebut cerita pengalaman saat syuting di sana bersama para orang tua.

[Gambas:Video CNN]

"Itu panti jompo beneran, kebetulan di panti jompo itu ada bangunan baru dan bangunan lama. Nah, kami pakai bangunan lamanya," kata Oki.

"Ada penghuninya, mereka juga suka nontonin (ketika syuting), tanya-nanya kami, ngobrol-ngobrol," tambah Boris Bokir salah satu kuartet komika, melanjutkan jawaban Oki.

Jaminan tetap lucu

Muhadkly Acho mengakui menghadapi tantangan baru saat menjadikan Agak Laen 2 sebagai film crime investigation comedy, beda dari horror comedy yang diusung dalam film pertama.

Meski mengambil latar dan pendekatan baru, ia memastikan Agak Laen 2 tetap menyenangkan seperti film pertamanya.

"Saat menulis mikirnya jangan sampai komedinya berdiri sendiri, horornya berdiri sendiri. Jadi menggabungkannya adalah gimana caranya komedinya itu lahir dari ketakutannya," beber Acho.

"Makanya yang paling dikulik dan itu sebetulnya memberikan efek sampai ke treatment shot-nya, bagaimana caranya memvisualisasikan adegan supaya rasanya lebih intens, ujarnya.

"Film yang kedua ini pasti lebih dieksplor banget dibanding yang pertama karena memang kami ruhnya ada di situ, dari dari investigasi dan misterinya itu," tuturnya menjamin komedi film itu tetap menyatu dengan misteri yang diangkat.

Ernest Prakasa selaku produser mengapresiasi Agak Laen: Menyala Pantiku! mengambil pendekatan berbeda dengan tetap memastikan kualitas komedi film tersebut.

"Kami di Imajinari juga, hal yang paling exciting buat kami adalah bikin cerita. Jadi kalau tersandera sama film sebelumnya kayaknya bikin ceritanya jadi enggak seru," kata Ernest.

Agak Laen: Menyala Pantiku! menceritakan petualangan baru bagi kuartet komika, Boris Bokir, Bene Dion, Indra Jegel, Oki Rengga, yang kali ini berprofesi sebagai detektif yang selalu gagal.

Mereka mendapat kesempatan terakhir untuk membuktikan diri dengan menjalankan misi menyamar di sebuah panti jompo misterius.

Misi mereka memburu seorang buronan kasus pembunuhan yang bersembunyi di antara para lansia. Penyamaran Bene, Boris, Jegel, dan Oki di dalam panti memicu berbagai kekacauan dan komedi situasi yang absurd.

Agak Laen: Menyala Pantiku turut dibintangi Ariyo Wahab, Priska Baru Segu, Boah Sartika, Chew Kin Wah, Jajang C. Noer, Jarwo Kwat, Egi Fedly, dan Tissa Biani.

Agak Laen: Menyala Pantiku tayang di bioskop mulai 27 November.

(gis/chri)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial