Alasan Jetour Enggak Ngotot Pasarkan Mobil Listrik di Indonesia

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Sabtu, 27 Des 2025 06:23 WIB

Jetour mengungkapkan alasan mengapa hingga saat ini kendaraan listrik murni (electric vehicle/EV) belum menjadi fokus utama perusahaan. Mobil murni listrik belum menjadi fokus perusahaan Jetour di Indonesia. CNNIndonesia/Rayhand Purnama

Tangerang, CNN Indonesia --

Produsen otomotif asal China, Jetour mengungkapkan alasan mengapa hingga saat ini kendaraan listrik murni (electric vehicle/EV) belum menjadi fokus utama perusahaan untuk berkompetisi di Indonesia.

Menurut Moch Ranggy Radiansyah, Marketing Director Jetour Motor Indonesia (JMI), respons konsumen terhadap mobil bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) masih jauh lebih baik, khususnya untuk segmen SUV.

Strategi ini tentu berbeda dari kebanyakan merek China yang belakangan membanjiri pasar mobil Indonesia dengan mobil listrik harga terjangkau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia sejak awal perusahaan masuk Indonesia, perusahaan fokus pada model SUV seperti Dashing, X70, dan T2. Seluruh model yang diluncurkan pun masih mengandalkan mesin konvensional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sisi fokus brand, kami brand yang fokus di SUV. Semua mobil yang kami launching itu SUV. Dan memang kalau kami lihat global roadmap-nya penerimaannya itu ICE. Ketika kami launching ICE penerimaannya lebih bagus." kata Ranggy di BSD Tangerang, belum lama ini.

Ia menambahkan keberhasilan mobil bermesin bensin juga dinilai sejalan dengan filosofi dan karakter perusahaan di global. Hal ini menjadi salah satu penentu yang menguatkan keputusan untuk tetap memprioritaskan kendaraan bermesin konvensional di tahap awal penetrasi pasar.

Meski demikian, perusahaan tidak menutup mata terhadap tren elektrifikasi. Perusahaan telah memiliki portofolio kendaraan listrik di pasar global, namun EV belum menjadi fokus utama untuk Indonesia saat ini.

"Untuk EV kita di global market memang ada portfolio produknya. Tapi nggak jadi fokus saat ini," ujarnya.

Sebagai langkah transisi menuju elektrifikasi, Jetour berencana menghadirkan kendaraan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), yang modelnya mengerucut pada T2 PHEV.

"Tapi kami ready untuk elektrifikasi. Kami hadirkan PHEV sebagai second option untuk konsumen," ujar dia.

Terkait model EV yang sempat dipamerkan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dan Indonesia International Motor Show (IIMS), Jetour menegaskan kendaraan tersebut masih berstatus prototipe dan bagian dari studi internal.

"Itu masih research, masih study di internal. Yang kemarin kita display di GIIAS, di IIMS itu part of study. Jadi kami belum ada informasi atau decision final untuk masing-masing," tutup Ranggy.

(ryh/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial