AHY Menghadap Prabowo di Istana Bahas Utang Whoosh

6 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden RI Prabowo Subianto memanggil Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono ke Istana Kepresidenan Jakarta menggelar rapat membahas persoalan restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

"Ya tentu kita ingin melihat berbagai isu ya, termasuk termasuk KCIC Jakarta Bandung, ada permasalahan-permasalahan yang harus kita carikan solusinya juga dengan sejumlah opsi tentunya," kata AHY di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11).

AHY mengatakan di pertemuan ini ia akan melaporkan berbagai hal sekaligus meminta arahan dari Prabowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Whoosh dibangun dengan nilai total investasi US$7,2 miliar atau setara Rp116,54 triliun (asumsi kurs Rp16.186 per dolar AS). Angka tersebut termasuk pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar US$1,21 miliar dari nilai investasi awal yang ditetapkan senilai US$6,05 miliar.

Investasi lebih murah dibandingkan dengan tawaran Jepang yang mengajukan proposal investasi US$6,2 miliar.

Dari total biaya investasi US$7,2 miliar itu, 75 persen di antaranya didapat dari pinjaman China Development Bank (CDB).

Sementara 25 persen berasal dari setoran modal pemegang saham, yaitu gabungan beberapa BUMN dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar 60 persen dan Beijing Yawan HSR Co Ltd sebesar 40 persen.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan tak akan memakai APBN untuk membayar utang proyek itu.

Ia meminta Danantara menangani utang tersebut. Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menegaskan perwakilan Pemerintah Indonesia akan segera ke China untuk melakukan negosiasi utang Whoosh.

Terpisah, Mensesneg Prasetyo Hadi menyebut Prabowo telah mengeluarkan perintah khusus ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan juga Danantara terkait utang KCJB Whoosh.

Ia berkata perintah diberikan Prabowo pada rapat terbatas dengan tim ekonomi.

Pras menyebut Prabowo meminta Purbaya dkk mencari cara dan melihat berbagai opsi untuk menyelesaikan utang kereta cepat tanpa gejolak ke perekonomian.

"Kemarin dibahas. Pak Airlangga Menko, Menteri Keuangan (Purbaya), kemudian CEO Danantara (Rosan Roeslani), diminta untuk, sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya. Kemudian opsi-opsi untuk meminta misalnya perpanjangan masa pinjaman, itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik," kata Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (30/10).

[Gambas:Video CNN]

(mnf/agt)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial